Tanamkan Karakter Bangsa
Sudah saatnya membuka cakrawala baru, buat mahasiswa yang berhasil
memasuki tahap seleksi masuk perguruan Tinggi. Adakalanya, hampir semua
dikalangan Perguruan Tinggi melaksanakan tahap kedua, yaitu suatu kegiatan yang
berajang perpeloncoan pada mahasiswa senior terhadap mahasiswa yunior yang
bernama OSPEK ( Orientasi Studi dan pengenalan kampus).
Makna dari perpeloncoan tersebut merupakan kurang didaktis oleh
mahasiswa senior, kemungkinan mereka harus lebih melakukan dispensasi, sehingga
akan menimbulkan kurangnya potensi yang dimiliki Maba. Lama kelamaan akan jenuh
dan akhirnya menimbulkan suatu pertanda yang kurangnya komitmen yang baik. Dari
situlah para mahasiswa baru dituntutnya untuk mengikuti ajang perpeloncoan yang
kabarnya mengundang unsur kekerasan atau nilai-nilai yang amoral dari kalangan
Perguruan Tinggi.
Sebenarnya kegiatan tersebut akan berdampak pada psikologis, etika,
dan harga diri seseorang. Padahal jika kegiatan itu dirunut dan dibenahi dengan
baik tentu akan membuahkan hasil dari tujuan sebenarnya.
Perlu disadari bahwa, orientasi bukanlah penilaian yang seperti
teruraikan diatas, semua itu harus ada mentransformasikan kedalam suatu
dinamika yang membangunkan mahasiswa baru (maba) dalam wujud pendidikan yang
berbasis karakter.
Jika orientasi tersebut tetap bergulir, maka perlu dikembangkan dan
memotivasi mahasiswa baru (maba) agar diharapkan membangkitkan sebuah karakter
jiwa seseorang misalnya, minat dan bakat yang tertanam diri seseorang. Kegiatan
tersebut juga menjadikan suatu wahana baru untuk mengedepankan nilai-nilai
humanis, misalnya, untuk menunjang aktivitas studi di kampus, solidaritas yang
tinggi terhadap mahasiswa yang lain, dan kreativitas
dalam mengikuti kegiatan UKM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar